Pimpinan MPR Desak Mutu Pendidikan Digenjot Terus-menerus

Pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI menyerukan agar mutu pendidikan di Indonesia terus digenjot secara berkesinambungan. Desakan ini muncul sebagai respons terhadap berbagai tantangan dalam sektor pendidikan, terutama di jenjang perguruan tinggi, yang dianggap krusial bagi pembentukan sumber daya manusia unggul. Peningkatan mutu pendidikan yang konsisten adalah fondasi utama untuk mencapai kemajuan dan daya saing bangsa di kancah global.

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, secara spesifik menyoroti pentingnya upaya berkelanjutan dalam mengatasi persoalan yang ada di pendidikan tinggi. Menurutnya, ada tiga masalah utama yang perlu segera dicarikan solusi: ketimpangan akses, disparitas kualitas, dan kurangnya relevansi antara lulusan dengan kebutuhan pasar kerja. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa masih banyak lulusan perguruan tinggi yang belum terserap di dunia kerja, menandakan adanya kesenjangan yang perlu ditangani. Hal ini menjadi alarm penting bagi peningkatan mutu pendidikan.

Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya berhenti pada penyediaan fasilitas yang modern atau gedung yang megah. Lebih dari itu, kualitas pendidik atau dosen menjadi faktor penentu utama. Lestari Moerdijat menekankan bahwa guru dan dosen harus terus meningkatkan kompetensi dan profesionalisme mereka agar mampu menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki keterampilan yang relevan dengan perkembangan industri dan teknologi. Program pelatihan dan pengembangan berkelanjutan bagi tenaga pengajar menjadi sangat vital dalam konteks ini.

Selain itu, relevansi kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja juga harus diperbaiki secara konsisten. Perguruan tinggi didorong untuk menjalin kolaborasi erat dengan dunia usaha dan industri guna menyelaraskan program studi dengan permintaan tenaga kerja. Praktik magang yang terstruktur, proyek kolaboratif, dan pembaruan kurikulum secara berkala dapat memastikan bahwa lulusan memiliki keterampilan yang aplikatif dan siap pakai. Ini adalah langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas nasional dan mengurangi angka pengangguran terdidik.

Dengan demikian, desakan pimpinan MPR agar mutu pendidikan digenjot terus-menerus adalah panggilan untuk seluruh pemangku kepentingan—pemerintah pusat dan daerah, institusi pendidikan, industri, hingga masyarakat—untuk bersinergi. Upaya perbaikan yang konsisten dan terarah akan menghasilkan sistem pendidikan yang mampu mencetak generasi produktif, inovatif, dan kompetitif, yang pada akhirnya akan mampu mengatasi berbagai tantangan pembangunan dan membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih cerah.