Gubernur Dedy Mulyadi kembali menyampaikan penegasannya terkait kegiatan study tour bagi siswa sekolah di Jawa Barat. Menurut Gubernur Dedy Mulyadi, kegiatan study tour yang kerap membebani orang tua siswa dan seringkali tidak memiliki korelasi signifikan dengan materi pembelajaran sebaiknya ditiadakan. Penegasan Gubernur Dedy Mulyadi ini disampaikan dalam acara silaturahmi dengan kepala sekolah SMP dan SMA se-Jawa Barat yang berlangsung di Bandung pada hari Rabu, 7 Mei 2025. Dalam kesempatan tersebut, beliau menekankan bahwa fokus utama pendidikan seharusnya terletak pada kualitas belajar mengajar di dalam kelas dan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih bermanfaat dan terjangkau bagi seluruh siswa.
Menurut Gubernur Dedi Mulyadi, anggaran yang biasanya dialokasikan untuk study tour akan lebih baik jika digunakan untuk meningkatkan fasilitas sekolah, mengadakan program peningkatan kompetensi guru, atau menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih inklusif dan mendidik di lingkungan sekolah. Beliau mencontohkan berbagai kegiatan seperti pelatihan keterampilan, kegiatan seni budaya, atau kegiatan ilmiah yang dapat diikuti oleh seluruh siswa tanpa memandang kondisi ekonomi keluarga. Beliau juga menyoroti potensi risiko yang seringkali menyertai kegiatan study tour, terutama terkait keselamatan siswa selama perjalanan dan di lokasi tujuan.
Lebih lanjut, Gubernur Dedy Mulyadi menjelaskan bahwa esensi dari pembelajaran di luar kelas dapat diimplementasikan melalui metode yang lebih kreatif dan terintegrasi dengan kurikulum. Kunjungan ke museum lokal, pusat penelitian di daerah sekitar, atau kegiatan bakti sosial di komunitas setempat dinilai lebih efektif dalam memberikan pengalaman belajar yang nyata dan relevan bagi siswa tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar. Beliau juga mengimbau kepada pihak sekolah untuk lebih bijak dalam merencanakan kegiatan belajar di luar kelas dan mempertimbangkan dampaknya bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Penegasan Gubernur Dedy Mulyadi ini disambut baik oleh sebagian besar kepala sekolah yang hadir dalam acara tersebut. Mereka sepakat bahwa seringkali kegiatan study tour menjadi beban tersendiri bagi orang tua siswa dan pelaksanaannya pun tidak selalu efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Diharapkan, penegasan ini akan menjadi pedoman bagi seluruh sekolah di Jawa Barat untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di dalam kelas dan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler yang lebih bermanfaat dan terjangkau bagi seluruh siswa.